penanda hall of opium
travel date: 14 july 2013
website: http://www.maefahluang.org/index.php?option=com_contact&view=contact&id=4&Itemid=85&lang=en

"cultivate your hunger before you idealize
 motivate your anger to make them all realize
 climbing the mountain, never coming down

 break into the contents, never falling down"

#don't cry-ost. naruto


kawasan perbatasan adalah kawasan rawan. begitu juga sekian tahun silam saat sungai mekong yang melalui 6 negara -china, myanmar, laos, thailand, kamboja, vietnam- menjadi pintu masuk pengaruh barat di china sampai ke thailand, opium. kondisi tanah yang subur dan dekat dengan perbatasan dan jalur transportasi air membuat ladang opium menjamur di perbatasan thailand. berkat arahan dari the royal grandmother, mae fah luang, maysrakat yang semula menjadi petani opium diberikan penyuluhan dan pekerjaan untuk meninggalkan pekerjaan lama mereka. para pecandu pun direhabilitasi supaya sembuh dan bekerja normal.

kawasan yang dulu na menjadi ladang opium kini dibangun menjadi museum, hall of opium, untuk mengingat pernah hampir terjadi keruntuhan thailand karena pengaruh opium yang merusak mental mereka.

melihat jalur masuk na yang hijau di antara suasana perbatasan sungguh suatu pemandangan yang kontras. apalagi membayangkan dulu na tempat ini adalah ladang opium. ikuti saja petunjuk yang ada ke arah hall of opium untuk menemukan pintu masuk na.
petunjuk hall of opium
turis asing dikenakan tiket masuk seharga 200 ฿, sedangkan turis lokal cukup membayar 50 ฿. penjaga di sini cukup bisa mengidentifikasi mana turis asing dan mana turis lokal sehingga kita tidak bisa memanfaatkan kemiripan karakter wajah kita dengan warga thailand :D

hall of opium
pengelola hall of opium melarang pengunjung untuk menggunakan kamrena selama berada di ruang koleksi. jadi foto yang sempat rhe ambil hanyalah ornamen dinding yang seakan menggambarkan penderitaan pengguna opium. kenikmatan sesaat yang berujung pada sakit tak tertahankan saat kecanduan dan lorong gelap yang menghantar kita dari pintu masuk ke ruang pameran.

korban opium

jejak ke masa lalu


koleksi pertama yang ditampilkan dengan satu-satu na guide yang kami temui di dalam museum adalah di spot koleksi tanaman opium. berbagai jenis bunga opium -yang jujur aja, tampak cantik- dengan nama dan keterangan lokasi tumbuh na di pamerkan di ruang pameran yang tidak terlalu luas.

selanjut na pengunjung diajak menyaksikan pemutaran film pendek sejarah masuk na opium, perkembangan na, cara panen dan pengolahan na sampai pada banyak na korban kecanduan senyawa ini. sebelum srinagarindra, lebih dikenal dengan mae fah luang, yang merupakan nenek dari raja thailand ingin mengubah semua na. diperlukan tekad besar untuk mengubah kebiasaaan buruk sampai bisa seperti saat ini. nama mae fah luang sendiri saat ini digunakan sebagai yayasan yang banyak bergerak di bidang pendidikan dan pengembangan masyarakat.

selesai nonton film pendek, pengunjung mulai dilepas untuk mengeksplore koleksi yang ada. ruang pameran terdiri dari 2 lantai dengan jalur yang jelas. pengunjung mau ga mau harus melewati semua koleksi untuk bisa sampai ke pintu keluar. tapi jangan khawatir akan merasa bosan karena semua koleksi yang ada di sana membuat kau betah berada di dalam na. 

jangan bayangkan museum yang ada di indonesia ya, hall of opium sudah dikelola dengan teknologi modern menggunakan sensor gerak or cahaya. mereka hanya akan menampilkan spot yang ada pengunjung na aja. selain untuk penghematan energi, cara ini juga membuat pengunjung lebih fokus dengan apa yang ingin mereka lihat cz hanya bagian yang ada pengunjung na aja yang ada penerangan na. sedangkan untuk koleksi yang berupa runutan peristiwa or koleksi yang harus dilihat secara berurutan, penerangan yang ada juga dibuat nyala secara berurutan, jadi mau ga mau kita akan mengikuti alur yang ada dari rencana  awal kunjungan selama 2 jam udah termasuk perjalanan ke sana, berakhir dengan 3,5 jam hanya di dalam museum aja n ga berasa. baru nyadar pas keluar n liat jam, oh my... kami harus segera mengejar transport selanjut na ke perbatasan.

-***-
related posts: 
- previous: chiang rai songtheaw
- next: golden triangle

mo chit terminal
travel date: 13 july 2013
website: http://www.sawadee.com/thailand/transfer/bus-north.html

destinasi selanjut na setelah puas belanja di chatuchak adalah mo chit terminal untuk mencari bus ke perbatasan thailand-laos-myanmar. dari chatuchak:

- keluar di gate 32, dekat dengan lapak buku bekas
- nyeberang jembatan penyeberangan yang tepat berada di depan gate 32
- jalan lurus terus -klo ada perempatan nyeberang ya- sekitar 20 menit jalan kaki
- mo chit terminal ada di kiri jalan, jadi mudah ditemukan selama ngikutin jalan

deretan agen bus
begitu sampai terminal lagi-lagi kesusahan menemukan loket penjualan tiket yang tepat dengan destinasi kami karena tulisan di loketnya mayoritas dalam bahasa thai. beberapa kali bertanya -dengan bahasa tarzan- akhir na kami mendapatkan bus, sayang na terlalu mahal. ngerasa salah bus kami kembali menyusuri jajaran loket dan menemukan loket penjualan government bus yang memang harganya lebih murah. rute mo chit-chiang saen, tiket bus pemerintah seharga 686 ฿ sedangkan green bus mematok harga 1300 ฿ -selisih na berasa-.

bus berangkat jam setengah 8 malam dan dijadwalkan sampai jam 7 pagi. cukup banyak waktu untuk menunggu keberangkatan bus yang kami habiskan dengan mencoba snack di mini market terminal. tidak terlalu bosan menunggu di sini karena ruang tunggu na yang bersih, teratur bahkan ber-AC.

ruang tunggu terminal
jam 6 sore sempat diputarkan sebuah lagu dan warga thai melakukan penghormatan selama pemutaran lagu tersebut. browsing sebentar dan menemukan bahwa lagu tersebut adalah phleng chat thai yang artinya lagu kebangsaan thailand. ntah dari kapan kebiasaan ini diperkenalkan di sana, tapi dari ketaatan warganya yang otomatis berdiri dan meninggalkan semua aktifitas yang dilakukan ketika lagu ini dikumandangkan tampaknya sudah cukup lama -atau tingkat ketaatan warga yang tinggi?-.

saat na berangkat, kami tinggal mencari platform sesuai yang tercantum di tiket. ga perlu cemas ga tau bus na yang mana atau lebih naas na, ketinggalan, cz mereka cukup tepat waktu. harapan awal adalah bisa naik sleeping bus. namun budget dan tujuan kami tidak menyediakan fasilitas tersebut. 2nd class na ntah seperti apa. tapi begitu melihat bentuk na… hurai, ternyata double decker dan kami dapat di bagian atas. bus na luas, plus fasilitas camilan dan kopi. tersedia air hangat di deck bawah dan selimut -warna na orange pula-, lengkap dengan toilet. inti na, cukup nyaman dengan harga yang relative tidak terlalu mahal. akhir na perjalanan kami hari ini ditutup dengan tidur di bus sampai ke thailand utara.

tingkat atas

fasilitas double decker

-***-
related posts: 
- previous: noodle with fish ball
noodle with fish ball
location: chatuchak weekend market

penjual na ga bisa bahasa inggris, pembeli na ga bisa bahasa thailand. ga ada menu pula yang dipasang. akhir na seorang ibu dengan bahasa inggris terbata-bata membantu kami mengorder makanan yang ternyata adalah noodle with fish ball (50 ฿). yippie... akhir na kami makan juga di semacam kedai kaki lima di kawasan chatuchak.


noodle yang dipakai di sini rasa na lebih mirip kwetiau dengan bentuk bulat kecil disiram dengan kuah ayam plus suiran ayam, daging dan bakso ikan tentu na. ditaburi daun ketumbar sebagai pengganti seledri klo di indonesia. ternyata bau na menyengat dan daun inilah yang selama trip di thailand selalu rhe hindari karena aroma na sangat kuat di hidung.

penjual longan ice
minum na ga beli dari kedai yang sama tapi nyobain di penjual es yang banyak berjualan di chatuchak weekend market. jualan es ternyata sangat laku di sini mengingat cuaca yang panas yang bikin dehidrasi apalagi setelah keliling belanja. pilihan na ada:
- lemon ice
- es kelapa muda
- es tamarind
- longan ice (20 ฿)

-***-

related posts: 
- next: double decker
all about gajah
travel date: 13 july 2013
website: http://www.chatuchak.org/

"but what it all comes down to
  is that everything's gonna be fine, fine, fine
  'cause i've got one hand in my pocket
  and the other one is giving a high five"
#hand in my pocket-alanis morissette

high five!
destinasi pertama dilalui dengan lancar, ga pake nyasar. chatuchak weekend market yang diklaim sebagai the biggest weekend market menjadi tempat berkunjung turis yang gemar belanja. dengan bangga -atau malah miris ya-, isi na mayoritas adalah turis indonesia T.T

banyak barang yang dijual sehingga pembagian zona pasar didasarkan pada jenis barang yang dijual. dalam peta yang ada di website maupun yang dibagikan gratis oleh petugas yang ada di sana, zona barang dikelompokkan dalam soi-soi (klo di indonesia semacam gang). kita tinggal cari barang apa di soi berapa. tapi apa banyak barang murah juga? murah itu relative, nyata na banyak juga turis indonesia yang masih sibuk menawar harga, mayoritas belanja produk fashion.

rhe juga ikut beli 2 kaos di sini karena memang sengaja ga bawa baju dari indonesia setelah mendengar pamor chatuchak yang kata na menjual barang murah. tapi dari desain dan kwalitas barang, sebanding lah dengan harga na.

yang lebih menarik sebenar na bukan dari koleksi fashion di sana tapi dari kerajian khas thailand seperti ukir sabun, lampu tidur, dompet atau barang-barang lain bermotif gajah.

dompet gajah

tas gajah, harus beli banyak untuk dapet murah

cermin gajah

ukiran sabun (150 ฿)

lampu tidur

-***-
related posts:
full itinerary of this trip
- previous: bangkok here i come!
- next: noodle with fish ball
travel date: 13 july 2013

"there's a new me coming out
 and i just had to live
 and i want to give
 i'm completely positive
 i think this time around
 i am gonna do it"
#i'm coming out-diana ross

sebuah awal baru di catatan perjalanan rhe karena setiap perjalanan yang kita lakukan akan mengubah diri kita, sekecil apapun.

jam 12 kami sudah mendarat di suvarnabhumi airport dan langsung mencari imigration point. kabar klo bandara ini sangat besar -yang ternyata benar- membuat kami harus memerangi tulisan-tulisan cacing untuk mencari petunjuk kecil bertuliskan "imigration". 


sebelum na sempatkan membeli sim card lokal, worted! jangan takut dengan sinyal di sini cz bahkan di pelosok hutan dan perbatasan negara pun sinyal na masih lancar jaya -ga kaya' di indonesia yang sinyal aja dilokalisasi :p-. ada 2 pilihan, d-tac dan ais. dtac terintegrasi dengan xl sedangkan ais terintegrasi dengan telkomsel. fyi, banyak yang merekomendasikan dtac. tapi karena boot ais yang pertama kali kami lihat di arrival maka provider inilah yang kami pilih. 

keingan narsis dan menjelajah bandara diurungkan sementara cz kami harus sampai ke chatuchak dalam 1,5 jam demi ga ketinggalan bus ke chiang rai. rute yang kami pilih:

- dari arrival hall level 2 turun ke basement 
- cari airport link. ada 2  macam airport link yang menghubungkan shuvarnabhumi, ekspress line dan city line. ekspress line merupakan jalur cepat dari airport sampai makkasan –langsung!- tanpa berhenti di setiap stasiun yang dilewati. sedangkan cityline berhenti di setiap stasiun dengan rute yang lebih panjang yaitu sampai ke phaya thai. 
- naik cityline (40 ฿) turun di phaya thai 
- transit phaya thai, keluar stasiun dulu untuk ganti dengan BTS 
- naik BTS (34 ฿) dari phaya thai ke mo chit 
- jalan kaki ikutin arus orang ke chatuchak week end market

pastikan punya uang receh untuk beli tiket cz vending machine setiap moda transportasi ini hanya menerima pecahan terbesar 100 ฿.

transit area
mo chit station
-***-
related posts: 
- full itinerary of this trip
- previous: full itinerary of this trip
- next: chatuchak weekend market
golden triangle
travel date: 13-17 juli 2013 (5 days)

kebetulan ada tiket promo, kebetulan juga belum ada stamp di pasport, muncullah thailand jadi destinasi luar negeri pertama rhe. pecah telor backpackeran ke luar.

masih sesama asean harus na ga terlalu banyak hambatan baik culture maupun kondisi iklim n cuaca na. wish me luck!

day 1 (bangkok)
- arrive at bangkok, perjalanan ke chatuchak: bangkok here i come!
- chatuchak weekend market
- noodle with fish ball
- jump to chiang rai: double decker bangkok-chiang rai

day 2 (chiang rai-chiang mai)
chiang rai songtheaw
- hall of opium
golden triangle
- wat sop ruak
santap siang di tepi sungai mekong
- green bus
- white temple mengintip surga di wat rong khun
- jump to chiang mai: diangkut 3x ke chiang mai
- chiang mai sunday night market 
- jajanan apa yang khas di thailand? 
- sleeping beauty at chiang mai white house
 
day 3 (chiang mai)
- wat phra thart doi suthep: bertemu buddha di ketinggian
- old city ngegoes di siang bolong
- non halal lunch pengganjal perut untuk ngegoes
- wat chedi luang the beautiful ancient
- wat phra singh
- jump to ayutthaya: dari utara ke selatan naik kereta

day 4 (ayutthaya-bangkok)
- ayutthaya sebagai sebuah kota tua
wat chai watthanaram
peninggalan di sekitar chao phraya
- temple of the reclining buddha wat lokaya suttharam
- patung kepala buddha lilit di wat maha that
- lunch at chao phrom
- jump to bangkok tarif ekomoni ayutthaya-bangkok
- gempita khaosan road
- santapan wajib di thailand
- over night at KS house, ga bisa merekomendasikan tempat ini. saking ga bisa na sampai bingung mo ngereview apa :D

day 5 (bangkok)
- rencana menyingsing pagi dari wat arun
- wat po akulturasi hindu, buddha plus budaya china
- wat saket bukit buatan di tengah kota
- bo bae market tanah abang na bangkok
- kuliner penutup di tepi sungai
- back to jakarta 
-***-
NewerStories Home