kita ga bisa memilih dilahirkan di keluarga seperti apa, tapi teman adalah keluarga yang bisa kita pilih

resepsionis chiang mai white house
travel date: 14 july 2013
location: 12 ratchadamnoen soi 5, chiang mai
website: http://chiangmai-whitehouse.com/

klo ada rate na rhe kasih 2 bintang aja. 
ok untuk menginap tapi not recommended. maklum, penginapan asal dapet buat numpang tidur n mandi yang gampang ditemukan

saat kami datang resepsionis na -kakek kakek- tidak langsung menyambut kami. tapi dia cukup baik dengan mengijinkan kami melihat kamar dulu sebelum memutuskan untuk menginap. sekilas melihat kamar twin seharga 350 ฿ dengan ukuran yang lumayan lega kami langsung memutuskan untuk menginap di sini -efek males cari penginapan lagi-
 salah satu bed di kamar twin
fasilitas yang ada adalah fan, kamar mandi dalam dan balkon dengan pemandangan ke arah kuil di dekat penginapan ini. view ini tampak jelas jika kita dapat kamar di lantai 3 dan lebih atas lagi. kamar mandi na ada fasilitas air hangat, sayang na untuk yang idung na sensitif, ada bau tidak sedap yang cukup menggangu. memang hanya tercium dari kamar mandi, tidak tercium dari dalam kamar. tapi tetap saja mengganggu kalo kau berada di kamar mandi lumayan lama.
kamar mandi bau
so far, klo cuma bermalam semalam masih bisa betah lah. abaikan temuan di ranjang dan cara mereka menjemur handuk dan seprai yaks, jangan ilfill :D
-***-
related posts: 


mango sticky rice
location: sunday night market, chiang mai

ga sah kalo ke thailand ga nyobain mango sticky rice (40 ฿) na. so, inilah kios pertama yang kami cari. kami menemukan na ga jauh dari gang ke penginapan dengan 2 ibu penjual. kebayang ga malem-malem makan mangga? ga seperti kebanyakan mangga di jakarta, mangga yang digunakan kuning mulus - cicuit...- dan berasa manis yang cocok dipadukan dengan ketan hangat lalu disiram santan manis. jadi dimakan malam-malam pun ga akan mengganggu perut. tapi untuk penggemar mangga, buah yang ada sini kurang berasa segar. mungkin memang cocok na dimakan dengan ketan kali ya, bukan untuk dimakan sendirian sebagai buah :D

seret makan ketan, cari cairan. banyak pilihan minuman, tapi satu yang bikin penasaran adalah jus beetroot (15 ฿). kenapa penasaran? karena selama ini rhe hanya tau tanaman ini digunakan sebagai pewarna makanan -saat itu jus tipco beetroot belum ada di indonesia-, sedangkan di sini kita bisa menikmati na sebagai jus yang disajikan dingin. srupppp. enak ternyata.... rasa na manis dan sedikit asam -mungkin dari campuran markisa na- 2 botol tandas :p
beetroot juice
klo jalan-jalan lupakan progran penurunan berat badanmu -rhe c ga ada masalah dengan ini- cz kapan lagi bisa makan makanan yang jika di jual di jakarta harga na berkali-kali lipat. rasa na juga lebih otentik. nomnom.

walaupun sudah malam dipikiran kami tetap saja makanan, ga peduli habis ini bobo' dan berapa kalori yang tidak tersalurkan. klo mau lebih banyak pilihan lagi cobalah ke food corner -sebutan kami- untuk zona di pojokan dekat tha phae gate yang memag merupakan kumpulan kios makanan. karena sudah terlalu malam, banyak kios yang sudah merapikan dagangan mereka. tapi kami sempat mencoba seafood dan makanan lain yang digoreng maupun dibakar. belum lagi pau dan scank lain yang kami iseng coba setiap melihat yang unik di jalan. al hasil, perut ini ga mampu menampung na dan harus dibawa balik ke penginapan -dasar si lapar mata-.
pilih sendiri yang mau kau panggang
-***-
related posts:
-  full itinerary of this trip
- previous: sunday night market
- next: chiang mai white house

lampion
travel date: 14 july 2013

"it feels like a perfect night to dress up like hipsters
 and make fun of our exes, uh uh uh uh
 it feels like a perfect night for breakfast at midnight
 to fall in love with strangers uh uh uh uh
 yeaaaah
"
 

#22-taylor swift

setiba na di tha phae gate yang menjadi entrance chiang mai sunday night market, kami langsung mencari penginapan -walo sesekali curi curi pandang ke gelaran dagangan- cz waktu kedatangan kami nyaris di akhir jam check in. sebagai informasi bahwa di old city chiang mai, jam check in guest house or hostel adalah jam 10 malam.

sebenar na yang rhe inginkan adalah menginap di nocky house yang terletak di dekat chang puak gate, sedangkan kami dari arah tha phae gate. jadi langsung aja mencari penginapan yang mudah terjangkau baik dari harga dan lokasi tapi masih ok. akhir na pilihan jatuh di chiang mai white house.

positif dapat penginapan langsung melesat ke sunday night market. jedag jedug jedag jedug -salah theme song yaks-. hingar bingar tengah malam memenuhi lokasi ini. selain karena lampu warna-warni yang menerangi lokasi dari stand yang ada maupun barang yang dijual, juga karena padat na pengunjung dan penjual.

chiang mai sebenar na juga memiliki spot night market yang buka reguler, tapi pasar malam dadakan di old city ini hanya buka setiap hari minggu malam. lokasi dan yang dijual pun berbeda. kebayangkan sepadat apa pengunjung di tempat yang hanya buka seminggu sekali ini.
miniatur ketemu daur ulang
berbeda dengan chatuchak weekend market bangkok yang didominasi turis belanja dari  indonesia, di sini kita bisa bertemu dengan backpacker dari banyak negara -yang keluar hanya dengan pakaian malam mereka-. serasa menjadi backpacker dunia sesungguh na. bukan dari berburu belanjaan tapi merasakan atmosfer dan suasana na untuk melihat serta menikmati apa yang menarik dari pasar malam ini.

barang-barang yang dijual relatif lebih murah dari bangkok dan lebih beragam. termasuk hasil kerajinan tangan maupun benda seni lain na. salah satu yang tidak ditemukan di bangkok dan ada di sini adalah kerajinan tangan dari suku pedalaman berupa gelang, tas, dompet kecil dan sejenis na yang dijual langsung oleh pengrajin na -dengan menggunakan baju adat mereka-. semacam budaya dan tradisi yang berbenturan dengan kapitalis.
postcard
selain kerajinan tangan dari suku pedalaman kita juga bisa menemukan kerajian lain na ataupun perlengkapan backpacker. rhe menemukan banyak bookmark dengan harga 1/10 harga di chatuchak. rista -temen jalan rhe- juga menemukan gaun dengan hand panting seharga 300 ฿. buat yang suka berkirim postcard, di sini banyak banget pilihan, dari yang khas thailand, chiang rai maupun suku-suku di sekitar na.
ornamen cahaya
puas melihat, puas belanja, puas bertemu budaya dan orang baru. saat na menuaskan perut dengan koleksi kulineran.
-***-
related posts: 
gorgeous bus
travel date: 14 july 2013

chiang rai-chiang mai sebenar na bisa ditempuh dengan naik bus sekali dari terminal ke terminal. tapi karena rute kami dari white temple ke night market maka jenis angkutan pun bertambah. pilihan na tergantung kemauan.

buat yang mau cepet:
- naik tuktuk dari depan white temple ke terminal chiang rai
- bus chiang rai-chiang mai
- naik tuktuk lagi dari terminal chiang mai ke old city

buat yang mo nekat:
- sebelum na udah beli tiket chiang rai-chiang mai
- dari white temple ke arah jalan besar. cegat bus chiang rai-chiang mai sesuai dengan tiket yang kau beli di jalan besar karena rute bus chiang rai-chiang mai pasti melewati jalan perbatasan di dekat white temple. agak pe'er nemuin yang tepat.
- naik apa aja ke arah old city

buat yang mo cepet, kurang nekat n kebanyakan duit -walo setelah na harus puasa:
- naik songtheaw dari perempatan rong khun ke terminal chiang rai (20 ฿)
- green bus chiang rai-chiang mai (vvip 288 ฿). bukan karena kebanyakan duit n pengen nyaman kami memilih na. tapi ini adalah bus pertama berangkat setelah kami sampai di terminal chiang rai -itung itung ngerasain jalan-jalan cantik-. dan baru tah klo bus vvip itu seat na 1-2, luas banget. fasilitas lebih tinggi dari cipaganti tapi harga ga semahal cipaganti dengan waktu tempuh chiang rai-chiang mai selama 3 jam
- dari terminal chiang mai naik songtheaw ke old city (20 ฿) turun di tha phae gate. lokasi ini menjadi awal sunday night market
chiang mai songtheaw
berbeda dengan chiang rai, songtheaw chiang mai bewarna merah. kita bisa menggunakan perbedaan warna ini untuk bisa tau apakah kita masih di chiang rai atau sudah masuk ke chiang mai
-***-
related posts:
-  full itinerary of this trip
- previous: mengintip surga di wat rong khun (white temple)
- next: sunday night market
warung kopi es "tak kie"
location: warung kopi es "tak kie", gang gloria, glodok

yang tinggal di jakarta pasti tau donk gimana panas na jakarta klo siang? panas-panas gitu siapa yang ga pengen minuman dingin? salah satu minuman dingin yang menarik perhatian -terutama pencinta kopi- adalah kopi es tak kie di kawasan pecinan glodok. 

how to get there:
- naik transjakarta turun di halte glodok
- keluar ke arah kanan, jalan kaki sampai pasar glodok
- masuk ke jalan pancoran
- di sebelah kanan ada deretan toko obat china, perlengkapan sembahyang dan camilan
- di deretan toko-toko itu ada gang kecil yang muka gang na ada penjual mie
- masuk ke gang, warung kopi es tak kie adalah bangunan permanen pertama di sebelah kanan, di depan na ada penjual pie oh -bulus masak tauco-

kedai kopi ini sudah berdiri sejak tahun 1927 dan sekarang diteruskan oleh generasi penerus na. tidak banyak perubahan yang bearti dibanding awal dibuka na. luas warung juga masih segitu-segitu aja. foto awal kedai ini bisa dilihat di koleksi foto yang dipajang di dinding kedai. selain koleksi foto juga ada karya seniman yang "nitip jual" di kedai ini. ruang publik yang digunakan sebagai pameran pubik, seperti na pemilik na mendukung karya seniman lokal seperti fungsi kedai kopi yang memang menjadi ajang ngobrol sana sini.


seperti nama na, tentu aja menu utama warung ini adalah es kopi. dan karena es kopi enak dinikmati siang-siang, jam buka kedai ini pun menyesuaikan, hanya sampai jam 1 siang. ada 2 jenis kopi yang ditawarkan, kopi item (14 rb) dan kopi susu (15 rb). dua-dua na bisa dipesan dalam bentuk panas maupun es.

es kopi vs kopi item
base coffee di sini dibuat dari racikan beberapa jenis kopi (arabica dan robusta) karena kata na meminum kopi campuran lebih enak dibanding 1 jenis kopi aja. klo boleh ngebandingin antara es kopi dengan hot coffee, rhe lebih memilih hot coffee karena rasa na lebih mantap -maklum ga keencerin oleh es batu-. untuk kopi item na sendiri rasa na bulat walaupun cukup ringan, ga pahit dan ga gosong dengan aroma yang tidak terlalu khas.

bagi yang tidak suka manis harap diperhatikan cz seperti kedai kopi lain na, gula langsung dimasukkan di dalam gelas -asal ga diaduk aja rasa na masih ok-. karena tidak terlalu suka manis maka rhe ga sempet untuk mencoba kopi susu na. perbedaan dengan kopi item adalah pemanis gula yang digunakan diganti dengan susu kental manis.

warung kopi ini tidak hanya menjual kopi tapi juga makanan berat. ada bacang, nasi tim, nasi campur atau mie kuah. jika tidak tertaik dengan menu yang ada di kedai ini kita boleh membeli makanan dari luar dan menyantap na di sini.

menu makanan favorit seperti na nasi campur karena saat rhe ke sana menu ini udah habis. coba merasakan mie kuah (20 rb) na, hampir sama dengan mie kuah kebanyakan dengan porsi normal.
mie kuah
jadi karena na memang warung kopi so... yang rekomen cukup kopi na aja. untuk makanan na, klo menemukan menu makanan yang lebih menarik dari luar, beli aja dan santap di dalam. -***-
wat rong khun
travel date: 14 july 2013

"say to the world
 you're my every reason
 you're all that i believe in
 with all my heart i mean every word
"

#beautiful in white-shayne ward

gerimis sore ketika kami sampai di terminal chiang rai. agak mikir juga untuk lanjut ke wat rong khun karena kami harus melanjutkan perjalanan sore itu ke chiang mai sebelum malam untuk mengunjungi sunday night market. tapi karena wat rong khun menjadi salah satu destinasi iconic di chiang rai, gambling dengan waktu, rhe memutuskan: harus tetap ke sana!

how to get there:
- dari terminal chiang rai naik bus -serupa kopaja- dari platform 13. pastikan lagi ke petugas karena tulisan tujuan yang ada di bus dalam aksara thai yang tidak terbaca
- turun di perempatan perbatasan chiang rai-chiang mai
- nyeberang jalan raya, jalan lurus sekitar 10 menit, ikuti arus pengunjung lain
- wat rong khun ada di samping kiri jalan dan cukup eye cathching

masuk ke wat rong khun tidak dikenai biaya tapi pengunjung diwajibkan berpakaian rapi dan sopan. pakaian atas harus menutup bahu dan pakaian bawah harus menutup lutut. ada petugas yang mengontol cara berpakaian pengunjung, jika belum sopan menurut mereka maka akan dipinjami kain penutup.
pastikan pakaian sopan sebelum masuk
lay out kuil ini menggambarkan perjalanan hidup manusia. jenis godaan seperti patung tengkorak dan minuman keras ada di bagian depan kuil. rupa-rupa wajah orang tergantung di pohon-pohon sepanjang jalan ke arah masuk kuil dengan ekspresi bahagia, sedih atau tampak menderita. patung wajah yang dimanfaatkan sebagai pot tanaman ini bewarna putih, senada dengan warna utama kuil yang sekaligus menjadi julukan na, white temple.
rupa-rupa wajah
seorang biksulah yang membantu rhe dari chiang rai hingga menemukan tempat ini. dan ketika masuk ke halaman dari bangunan utama, rasa takjublah yang ada, ini hasil karya manusia -cuma bisa mlongo sambil diam ga gerak-. pembangunan kuil ini dirancang dan dibiayai oleh chalermchai khositpipat. pembangunan kuil ini dimulai sejak tahun 1997 karena cinta beliau ke thailand dan tanah kelahiran na. beliau ingin rong khun bisa dikunjungi oleh turis dari seluruh penjuru dunia, dan keinginan itu seperti na berhasil dia wujudkan. kita bisa melihat na saat ini, suatu pencapaian dari kerja keras panjang. 
karya chalermchai khositpipat
sampai saat ini wat rong khun masih dalam tahap pembangunan. chalermchai bahkan menyusun komite khusus untuk pembangunan kuil ini jika pembangunan belum bisa diselesaikan ketika dia sudah meninggal dunia. 

sesuai julukan na, mayoritas warna di white temple adalah putih yang menggambarkan kemurnian sang buddha. bagian utama kuil dikelilingi oleh kolam koi. sejajar dengan kolam ini di sekitar bangunan utama, jika kita melihat ke bawah akan tampak patung tangan-tangan yang menggambarkan neraka, bagaimana mereka seakan mengharapkan pertolongan kita yang ada di dunia. selain itu kita juga bisa melihat ekspresi siksa neraka dari karma buruk yang mereka terima.  
menunggu karma
sebelum memasuki kuil utama pengunjung harus melewati semacam jembatan yang dijaga oleh 2 pria raksasa. mata tajam mereka tampak megawasi pengunjung, mengintimidasi mpe pengen bikin ngegelesor ke tanah. tak hanya kedua patung ini yang tampak na mengawasi pengunjung, petugas yang ada di sana pun demikian. mereka tak segan menegur pengunjung yang berlama-lama di satu tempat dan menghambat pengunjung lain, tapi teguran mereka terutama ditujukan ke pengunjung yang berjlanan bolak-balik -seperti rhe-.

filosofi jembatan ini adalah jalur ke surga sehingga kita harus melewati na sekali jalan dengan berjalan maju. ga ada kan yang mo masuk surga trus jalan mundur lagi, ati-ati kecemplung neraka malah ntar :D. jembatan dan bangunan utama tidak hanya bewarna putih tapi juga dihiasi dengan serpihan-serpihan cermin yang melambangkan kebajikan buddha yang terpancar ke seluruh penjuru bumi dan alam semesta.
penjaga surga
warna putih yang merupakan nuansa utama di sini sangat kontras jika dibandingkan dengan ruang utama. dalam ruang doa tetap ada patung buddha yang duduk bermeditasi pada lotus yang mengelilingin dunia bewarna emas seperti semua patung buddha yang ada di thailand. rasa na tenang muncul ketiika melihat patung buddha yang diletakkan di atas altar dengan hiasan api-api keemasan.

warna emas ini juga dapat dilihat dibeberapa spot lain seperti tolilet dan kolam permohonan. kenapa toilet di sini bewarna emas? ternyata perancang na memikirkan sejauh ini. selama ini orang selalu menganggap toilet sebagai tempat yang kotor, bau dan semacam na. dengan membuat toilet emas image kotor ini ingin dihilangkan, dan jika yang kotor aya bersih orang-orang pasti akan lebih tertarik untuk menjaga na tetap bersih. siapa sih yang tega mengotori toilet semacan ini.

kolam di samping kuil juga didesain dengan warna emas. ntah kolam apa ini sebenar na tapi banyak orang melemparkan koin dan berdoa di sini. ntah manjur atau tidak, ga ada salah na ngecoba. syukur-syukur terkabul. klo belum ya syukur-syukur bisa diijinkan main sini lagi untuk make a wish  lagi :)
kolam harapan
-***-
related posts: 
previous: green bus
- next: diangkut 3x ke chiang mai
actually they are car
travel date: 14 july 2013

perubahan destinasi dari mae sai ke chiang saen membuat kami harus berimprovisasi dengan angkutan ke chiang rai. jika dari mae sai ke chiang rai bisa menggunakan songtheaw merah ke terminal mae sai, dilanjutka dengan green bus.

dari penjual kopi kami diberitahu untuk menggunakan green bus juga. pemberhentian green bus di chiang saen ada di dekat deretan kedai makanan, di ujung parkiran sebelah kiri. penanda na adalah jadwal keberangkatan green bus yang terpampang disana. tapi saat kami tunggu bus ini tak kunjung datang. penasaran dengan wujud na, kami memastikan lagi ke penjual kopi yang menginformasikan bahwa green bus yang dimaksud ternyata mobil semacam elf yang di indonesia biasa digunakan untuk travel jakarta-bandung.

berdasarkan jadwal yang terpampang kami memutuskan memilih keberangkatan jam 1 siang. tapi setelah keliling semua kios cindera mata dan tetap saja bus tak kunjung tiba. tidak ada penjaga tiket di sini, sehingga sistem na kau harus nunggu di samping jadwal tadi, tempat bus nanti na berhenti. klo ga dapet tempat duduk, ya naik yang jadwal berikut na. sistem inilah yang membuat kami khawatir tidak kebagian tepat duduk sehingga akhir na kami stay di tempat itu hampir 2 jam.

informasi dari polosi setempat, tenyata khusus week end jadwal bus jam 1 ditiadakan. mau tidak mau akhir na kami menggunakan bus jam 2 dengan waktu perjalanan hampir 2 jam ke terminal chiang rai.

jika memang tidak ada banyak waktu lebih baik jalan ke mae sai dan cari angkutan dari sana karena angkutan dari mae sai lebih banyak dan interval antar keberangkatan lebih pendek.
-***-
related posts:
-  full itinerary of this trip
a good man greets each new day as if it were a holiday #nicholas_kalashnikoff

fried chinese broccoli with roast pork
location: tepi sungai mekong, chiang saen

lagi-lagi masalah bahasa menjadi kendala, ibu penjual na sama sekali tidak bisa berbahasa inggris walau lokasi ini mejadi salah satu destinasi wisata asing. bahkan meminta menupun kami kesulitan. untunglah anak si penjual yang berusia sekitar 7 tahun seperti na mengerti sedikit bahasa inggris -or bahasa tubuh- kami.


kawasan sungai mekong sangat khas dengan makanan air na. tapi karena kami tidak mengerti jenis ikan di sana dan bagaimana cara memesan na akhir na kami memutuskan untuk memesan makanan yang common di sana, fried holy basil with pork (35 ฿). rasa na cukup sedap dengan harga yang sangat terjangkau. satu yang baru adalah bentuk brokolo cina ternyata sangat berbeda dengan yang ada di indonesia. bingung juga sejak kapan brokoli -yang khas na adalah bunga keriting na- jadi berbentuk lembaran :D

bagi yang makan makanan halal, jangan khawatir. ada pilihan lain di sini berupa telur dan ayam. khusus untuk telur harga na justru lebih mahal dibanding dengan ayam dan pork. jadi siapkan budget lebih.

kedai ini hanya menjual air mineral sehingga kami memutuskan untuk mencoba menu di kedai kopi sebelah. cuaca panas membuat rhe memilih mencoba plum ice (10 ฿). rasa na tidak terlalu asam dan tidak terlalu manis, cenderung tawar. tapi di cuaca yang panas beginian yang paling cocok tetep minuman dingin, bagaimana pun rasa na. seger...
kedai kopi yang ga cuma ngejual kopi

-***-
related posts: 
previous: wat sop ruak
- next: green bus
buddha on ship

travel date: 14 july 2013

"you know you're only in it
 cz it's hot right now, hot right now
 turn it up right now
 put your hands in the air if you want it right now"

#hot right now-dj fresh feat. rita ora

ketika banyak pilihan dengan sedikit waktu, keputusan tepat skip mae sai dan memilih chiang saen. selain kunjungan ke perbatasan laos, di sini juga terdapat kuil dengan patung buddha raksasa, wat sop ruak.

desain kuil ini seakan disesuaikan pada lokasi na di pertemuan sungai nam ruak dan mekong. patung buddha berada di atas perahu sehingga jika dilihat dari jauh tampak sang buddha mengendarai perahu mengarungi sungai mekong. view yang tertangkap siang itu juga mempertegas hal itu, dengan awan dan angin yang ikut serta mengdorong perjalanan itu.

untuk masuk ke kuil ini pengunjung harus melewati gerbang yang dijaga oleh patung gajah. sedangkan sepasang patung gajah lain ada di center of golden triangle dan menjaga kotak donasi untuk kuil ini. warna yang dinominasi dengan emas cukup terang di mata terutama di tengah hari, apalagi mereka yang tidak membawa sun glasses.
penjaga wat sop ruak
panas memang, tapi bukan halangan akrena banyak hal menarik di sekitar kuil. selain penjual perlengkapan sembahyang ada juga penjual cindera mata, minuman dingin dan yang paling penting... warung makan -dasar pengunyah-
-***-
related posts:
-  full itinerary of this trip
previous: golden triangle
where i'm?
travel date: 14 july 2013

"i'm bulletproof, nothing to lose
 fire away, fir away
 ricochet, you take your aim
 fire away, fire away"

#titanium-david guetta

ga mau rugi adalah kata yang tepat untuk berkunjung ke golden triangle. kapan lagi dalam 1 waktu bisa berada di 3 negara? di sini lah spot na, tepat na di sungai mekong, myanmar-thailand-laos bertemu. jadi air sungai na sempat melintasi 3 negara. klo indonesia yang merupakan negara kepulauan dibatasi dengan laut, perbatasan antar negara adalah sekian kilometer dari garis pulau terluar, ntah bagaimana jika pembatas na adalah sungai. mungkin diambil titik tengah na.
sungai mekong
ntah pasti na seperti apa, tapi untuk melintas sungai mekong dari sop ruak, chiang saen, thailand harus melalui immigration checkpoint dan membayar 100 ฿ -harga ini termasuk tiket kapal (40 ฿)- untuk menyeberang ke luang prabang, laos. kita sudah dianggap melintasi 2 negara hanya dengan menyeberang sungai selama 5 menit berdiam di atas kapal.
thailand-laos border
biaya untuk melintasi perbatasan thailand-laos bisa dibilang lebih murah dibanding biaya untuk melintasi thailand-myanmar -wujud na hanya berupa jembatan dan dilewati dengan jalan kaki- yang saat itu masih menerapkan visa on arrival dengan membayar 500฿ -batal nyeberang myanmar-. sebanding dengan harga na, memang kawasan perbatasan thailand-myanmar di mae sai lebih ramai dan mudah diakses dengan angkutan umum dibandingkan dengan sop ruak. klo yang ingin merasakan suasana lokal, better ke mae sai, sedangkan yang ingin santai dan menikmati pemandangan, sop ruak lebih cocok.
tugu golden triangle
selain lebih murah dan sepi pengunjung, sop ruak juga menjadi titik perpisahan sungai mekong ke 3 negara tadi dan ditandai dengan sebuah tugu golden triangle. minus na 1, cuaca di bulan juli sangat terik. cobaan berat buat rhe yang ga bawa pelindung kepala -meleleh pening-. semua na tersembuhkan saat melihat deretan awan yang sangat kontras dengan background langit yang biru cerah.
-***-

related posts: 
- previous: hall of opium
- next: wat sop ruak
NewerStories OlderStories Home