ngegoes di siang bolong

in front of three king's monument
travel date: 15 july 2013

"that i'll be the one
  standing by through good and through trying times
  and it's only begun
  i can't wait for the rest of my life"

#i'm alive-celine dion

i'm alive! semangat penuh dan rasa na pengen ngebut di jalanan -pake sepeda tentu na-. tarif sewa sepeda 50 ฿ selama 24 jam, jika dipakai kurang dari itu tarif na tetap sama. penyewaan sepeda ada di sebelah chiang mai white house sedangkan di depan na ada tempat kursus memasak makanan thailand. rhe akan mencoba na di kesempatan lain jika waktu yang kami punya di kota ini lebih panjang.

old city merupakan daerah yang cukup luas untuk dijelajahi apalagi dengan jalan kaki. untuk pemilik waktu singkat seperti kami, menyewa kendaraan adalah pilihan paling cepat. tempat ini dibangun sekitar 700 tahun yang lalu, berbentuk persegi dengan panjang sisi sekitar 1.8 km dan dikelilingi oleh parit. nuansa masa lalu masih bisa ditemukan sampai sekarang terutama dari bangunan kuil na karena di sini merupakan pusat ajaran buddha, seni dan tempat biksu beraktivitas. 
original city wall
peninggalan yang paling mudah dilihat sebagai tanda kau sudah berada di old city adalah dinding kota yang membatasi dengan daerah sekitar. dinding ini terbuat dari bata timbul yang dibangun untuk melindungi old city dari serangan pasukan. sayang na dinding ini sudah tidak berdiri untuh mengelilingi old city, ada beberapa bagian yang rubuh atau bahkan hilang sama sekali. hanya parit na yang masih tidak tergantikan mengelilingi tempat ini secara persegi.
ini yang mereka sebut parit :D
kelamaan tinggal di jakarta membuat persepsi rhe akan parit selebar parit itu sendiri -baca: sempit-.  begitu melihat ukuran parit di sini langsung melongo :o, jauuuh lebih lebar dari selokan yang biasa ada di samping jalanan jakarta. ini sih bisa disebut sungai :D -mengabaikan ini dibangun jaman dulu untuk perlindungan jadi pasti na dibuat lebar dan dalam-.
mari ngegoes ;)
menyusuri parit sepanjang 1.8 x 4 km ini perlu effort khusus. tapi pemandangan yang disajikan mengilangkan kelelahan itu. parit bersih dengan ikan-ikan yang hidup di dalam na. bahkan di beberapa spot ada penjual makanan ikan untuk pengunjung yang ingin menyaksikan keramaian ikan penghuni parit ini. ga heran kalo ikan yang hidup di dalam na gendut-gendut :). 

tak hanya ikan, di sini juga tinggal burung-burung liar yang sudah terbiasa dengan kehadiran manusia dan makanan. seperti na di otak kecil mereka yang tersimpan adalah manusia=makanan. ketika kita duduk atau berjongkok mereka akan otomatis mendatangi kita, mengharap diberi makanan. lucu ya... jangan memberi makan burung sembarangan, tertulis dalam sebuah papan peringatan. ada kios penjual makanan burung di sini. so... peringatan itu ntah dibuat untuk menjaga kelangsungan burung atau kios penjual makanan burung.
burung-burung yang tertipu :p
kita juga bisa melihat jeda perubahan jaman. suasana kuno di sebelah dalam old city yang sudah tidak berdinding pembatas lagi dengan pembangunan di luar na, termasuk banyak na gerai makanan siap saji.

kembali masuk ke old city, dari semua dinding yang sudah hampir rubuh, ada beberapa gerbang yang masih bertahan. gerbang utama dari 5 gerbang yang ada adalah tha phae. sebagai gerbang utama, tha phae gate menjadi tempat iconic. selain sebagai titik awal sunday night market yang menjadi atraksi wisata di tempat ini, di sini juga sering digunakan sebagai spot foto. bukti na untuk mendapatkan foto di bawah, kami butuh menghabiskan sebatang es potong (10 ฿) untuk ngantri dengan pengunjung lain, atau yang paling lama adalah menunggu mereka yang melakukan pre wedding photo session. puifh... lama -ngelap keringat-.
finally, tha phae gate!
success adalah saat rhe berhasil berada di bawah tulisan ini -cropping sana sini untuk menghilangkan kemunculan pengunjung lain-. sayang na gerbang ini sudah tidak sepenuh na asli lagi. tha phae gate dibangun kembali untuk memberi gambaran ke pengunjung seperti apa bentuk dinding kota ini pada awal na. turis dan pelancong biasa memulai perjalanan menjelajahi old city dari sini, banyak hal yang bisa dilihat di dalam na -kebanyakan adalah wat aka candi-. sebagai pusat perkembangan buddha, banyak wat dengan sejarah berbeda. untuk mengetahui na, ayo kita ngegoes ke dalam na. kring... kring...
-***-
related posts: 

NewerStories OlderStories Home

0 comments:

Post a Comment