berani ga safety

muatan di atap kendaraan
travel date: 25 oktober 2013

perjalanan medan-berastagi adalah perjalanan dengan rute panjang. dari kota ke daerah pegunungan dengan jalan nanjak dan berliku. pilihan angkutan na menggunakan bus murni atau bus sutra. ongkos na sama hanya nama dan intensitas kemuncul na yang berbeda. bus murni lebih sering dan pool na dekat simpang pos.

pada dasar na yang disebut bus di sini adalah elf dengan kapasitas bagian dalam 19 orang. kenapa rhe bilang bagian dalam? cz di sini ga hanya bagian dalam na yang menampung muatan tapi bagian atap kendaraan juga bisa digunakan untuk mengangkut penumpang selama orang na mau. uji nyali yang sebenar na. kebayang aja dengan jalur nanjak dan berliku, orang duduk di atas na tanpa ada pengaman apapun, bahkan tali atau pegangan tangan. dan aneh na, mereka bisa dan terbiasa dengan ini. berani nyoba?

untung na selama perjalanan menggunakan bus murni ke tugu jeruk atau yang lebih dikenal dengan simpang togog oleh warga lokal rhe ditemani seorang pegawai air minum dalam kemasan yang berkantor di jalan raya medan-berastagi km 55. dari mas-mas inilah rhe dapat tutorial singkat tentang sumatera utara sebelum menjelajahi na lebih jauh. termasuk kebiasaan angkutan lintas sumatera ini melaju. perpaduan antara muatan yang dipaksakan, jalanan menanjak dan kecepatan gila-gilaan.

dari segi muatan, bagian dalam na masih dibilang layak cz penumpang duduk sesuai jumlah kursi, ga desak-desakan. kelebihan penumpang na dioper ke atap yang ga aman tadi bersama dengan barang bawaan lain yang ga muat untuk dimasukkan ke dalam elf. mengingat jumlah angkutan yang tidak sedikit, seperti na ini bukan masalah kelangkaan angkutan tapi memag menjadi kebiasaan mereka menantang maut :D. 

sedangkan dari jalanan na, berliku khas pegunungan, sebelah tebing sebelah jurang. biasa aja dilalui siang hari, apalagi pemandangan yang disajikan cukup menghibur mata orang kota. tapi jika malam hari yang kurang penerangan, tanjakan, turunan, wuzzz! berhati-hatilah. walau di sini keselamatan bukan yang utama bukan bearti kau ingin ga selamat juga kan? atraksi lain ditunjukkan oleh kernet elf yang tampak terbiasa bergelantungan di luar kendaraan tanpa khawatir jatuh atau nyangkut di ranting pepohonan pinggir jalan. 

terakhir tentang kecepatan. jangan tanya seperti apa cz yang rhe naiki adalah versi "lambat" untuk warga lokal. gimana yang cepat klo yang seperti ini aja dibilang lambat, kebut-kebutan sesuka na? gas pol di jalanan berliku sambil bawa muatan di atap, memicu adrenalin melebihi permainan adu adrenalin yang masih menggunakan alat pengaman.

inikah kehidupan keras medan-berastagi selama ini? yang ingin uji keberanian ga ada salah na mencoba perjalanan ini, terutama duduk di atap na ^^v
-***-
related posts: 
NewerStories OlderStories Home

0 comments:

Post a Comment