mencari jejak kabayan ke gunung munara

melihat rumpin dari atas
"elevator buttons and morning air
 strangers silence makes me want to take the stairs
 if you were here we'd laugh about their vacant stares
 but right now, my time is theirs"

#ours-taylor swift

jalan dengan orang baru? bukan hal baru. sebuah perjalanan adalah perubahan dari aku menjadi kita. pas pengen nanjak pas ada yang ngajakin pemanasan ke gunung munara. gunung ini udah ngehits sejak 2014 sama kaya' tebing keraton. mumpung belum mahal, ayoh.


how to get there:

- dari jakarta naik commuter line sampai stasiun bojong
- sewa angkot (200 rb) dari stasiun ke rumpin, ga ada angkot yang langsung andai berniat untuk ngeteng. harus ke parung dulu baru ke rumpin. 
- turun di gapura rumpin dengan penanda situs gunung munara, tinggal jalan kaki masuk dengan jarak yang lumayan. ada retribusi ga resmi (2 rb) yang dipungut warga tak jauh dari gapura
bamboo grove
gunung ini mungkin lebih cocok disebut bukit cz ketinggian na hanya 1100 mdpl tapi ada baik na menggunakan alas kaki yang nyaman cz medan na batu, lumut, lumpur sampai nyaris panjat tebing. sangat bisa tektok dengan banyak sisa waktu setelah pendakian. spot khas na adalah batu belah -yang belahan na hanya kelihatan dari bawah-, selain batu kodok yang diakui sebagai puncak munara. kawasan wisata gunung munara juga diakui warga setempat sebagai situs sejarah. konon kata na dijadikan tempat semedi presiden soekarno tapi ntah kapan dan saat apa. 
pertapaan soekarno
sedangkan kisah lain yang beredar, di sini bisa ditemukan tapak kabayan. jika kalian berpikir bahwa kabayan yang dimaksud adalah tokoh sunda yang sering muncul dalam cerita sinetron dengan pasangan na nyi iteung, singirkan segera. mindset ini sempat beberapa kali mengganggu rhe yang ga nyambung dengan penjelasan guide munara.

kami ditemani 4 pemandu dan diservice lengkap oleh garas, warga rumpin yang merupakan salah satu teman dari anggota rombongan kami. jalan yang dipilih adalah masuk desa. setelah parkiran akan ada retribusi lagi sekaligus lapor ke petugas -semacam ngurus simaksi-. pengunjung biasa akan dikenakan tarif 2,5 rb, sedangkan ongkos masuk kami dicover oleh aif, salah satu pemandu kami. 
jembatan cekung
tracking dimulai dari jembatan cekung yang nyaris rubuh. walaupun terbuat dari beton tapi penampakan na sudah tidak layak lagi, mungkin hanya bisa menahan beban beberapa orang. jalur selanjut na adalah melewati tanah liat. jika musim kemarau tidak ada masalah, sedangkan kami datang saat musim hujan dimana semalam rumpin diguyur hujan deras yang menyisakan tanah semi lumpur yang becek dan licin. saking licin na sampai dibuat pijakan-pijakan baru oleh guide kami untuk mempermudah perjalanan setelah beberapa orang sukses jatoh kepleset :D -are you ok fia?-. 
pijakan dadakan
view selanjut na yang menjadi spot favorite setelah puncak adalah bamboo grove. semacam hutan bambu yang ada di arashiyama, ga perlu jaoh-jaoh ke jepang. selain bambu banyak juga pohon duren yang hampir ditemui di sepanjang perjalanan. sayang saat itu belum musim na sehingga kami tidak kebagian durian jatohan -ngarep-.

untuk sampai ke batu belah kita harus melewati 4 pos yang jarak na relatif dekat. dan unik na, mungkin karena lokasi wisata, semua pos ini berupa warung. ya, warung dengan banyak piliham makanan dan minuman. pos 1 adalah warung minuman dan camilan yang dijaga oleh seorang bapak tua. pos 2 merupakan warung rujak yang menyambut siapa saja yang memiliki niat baik. pos 3 yang terletak di bawah batu besar dijaga seorang ibu yang walaupun sudah bersuami orang mapan -s3 ekonomi klo ga salah inget- tetap mau berjualan. ibu ini sangat ramah, mungkin karena ikhlas berjualan, bukan semata-mata mencari untung. sedangkan pos 4 berada persis di bawah batu belah yang merupakan warung terlengkap dari semua warung yang ada di gunung munara.
warung rujak
pos 3
situs pertama yang kami jumpai adalah gadongan kuda yang berada di semacam goa kecil dengan juluran akar di samping jalan masuk na. tidak jelas asal nama na karena tidak ada petunjuk sejarah maupun papan keterangan. hanya semacam batu penanda yang dengan sadis ditempel menggunakan semen ke batu besar di sini. mungkin dulu digunakan sebagai tempat menambatkan kuda. tapi siapa juga yang mau bawa kuda ke lokasi semacam ini :D
antara gadongan kuda dan tapak kabayan
memasuki jalur dengan gerbang akar di antara himpitan batu besar. di jalur inilah konon peninggalan keramat si kabayan berada. telapak tangan sang kabayan tercetak berdampingan dengan ukuran besar seakan menyangga batu dari bawah. jadi tau kan apa yang dimaksud dengan kabayan? ya, dari ukuran na yang dimaksud kabayan menurut bahasa sunda lama adalah raksasa. di atas batu ini terdapat tampungan air hujan yang bisa diminum -klo berani-. sedangkan mata air tidak ditemukan di gunung munara. selebih na adalah jalanan bebatuan. 
tampungan air hujan
setelah batu belah track na lebih ramah. jika dilihat dari lokasi na langsung, batu belah hanyalah seonggok batu dengan tebing curam. mereka yang berani naik ke ujung na akan disajikan pemandangan hamparan sawah di depan dan rimbun pepohonan di belakang na. batu ini mudah dipanjat tanpa alat bantu selama tidak ditumbuhi lumut. klo ga berani, ada webbing di hampir puncak. lucu na ada juga pasangan yang menjadikan ujung batu sebagai lokasi kencan. alhasil si cowo' kebingunan gimana cara na ngebantuin si cewe' yang terlanjur keder trus diam membeku ga berani turun :D
sebagian batu belah
melanjutkan track setelah batu belah terdapat mushola dengan air wudhu yang bisa diambil dari situs sejarah sendang gunung munara -lagi lagi adalah tampungan air hujan-. masih satu lokasi dengan sendang terdapat situs lain yang kata na adalah tapak kaki kabayan. hanya saja klo tapak tangan na tadi benar-benar menyerupai tangan dengan 10 jari, di sini tidak menyerupai kaki sama sekali. bentuk na berupa cekungan persegi panjang dengan panjang sekitar 50 cm. ukuran kaki na tampak ga proporsional dengan tapak tangan sebelum na. apakah ini milik makhluk yang sama? percaya ga percaya :D

ditambah lagi telapak kaki ini hanya sebelah. please, jangan tanya kanan atau kiri ya. di samping tapak kaki ada lubang lain yang diceritakan sebagai jejak tongkat yang digunakan kabayan sebagai pijakan saat meloncat ke gunung lain. info na tapak yang lain bisa ditemukan di gunung bongkok yang berada di sebelah waduk jati luhur. jaoh juga ya, curiga jangan-jangan dulu sun go kong dulu pernah mampir ke tanah jawa ;)
cendol
di lokasi inilah kami menyantap makan siang sebelum lanjut ke batu kodok. jarak na ga sampai 15 menit dari batu belah. hanya saja track na banyak kambing. ga tau itu kambing warga atau kambing gunung -emang ada kambing gunung ya?-. ati-ati aja ma tai mereka yang berserakan dimana-mana. klo ga mo antri narsis datanglah lebih pagi cz selepas siang isi na cendol. rame banget. jangan percaya dengan foto mereka yang tampak merasakan ketenangan di puncak munara. sayang na lokasi ini sudah ternodai dengan tangan-tangan usil mental orang indonesia yang membuktikan eksistensi mereka tidak hanya dengan foto tapi juga grafiti yang mereka torehkan pada batu-batu di sini, miris. 
bersama aksi tangan jail
melanjutkan sedikit tentang goa soekarno. bingung juga mo komen secara belum ada sejarah yang menuturkan atau membuktikan na. di dalam gua seukuran sebuah kamar kos ini ada tikar hampir utuh yang tergelar. warna na masih bersih. seperti na bukan peninggalan soekarno jika dilihat dari usia tikar tapi milik orang-orang yang memang menggunakan lokasi ini untuk bersemedi. selain kelelawar yang menghuni gua, ternyata bagian dalam na tak lepas dari tangan-tangan jail pengunjung. dan lagi-lagi semen asal-asalan batu penanda kembali ditempelkan. sedikit di atas goa soekarno ada situs batu quran. menurut aif, peletakan batu penanda ini bahkan tidak sesuai dengan batu quran yang sebenar na dimaksud -ada di sebalik na lagi-. tapi memang lokasi keberadaan batu quran sebenar na susah dijangkau oleh mereka yang cuma iseng doang cz kau perlu keahlian dan keberanian untuk melipir di semacam teping batu ke arah sebalik na. kata na batu ini berukuran kecil, pas untuk meletakkan quran sehingga disebut demikian.
bukti campur tangan pemda
dilihat dari penada-penanda yang disemen permanen seperti na lokasi ini sudah mendapat perhatian dinas wisata setempat. tapi jika demikian kenapa tidak disebutkan sekalian di batu penanda bahwa memang dinas wisata setempat mengakui lokasi ini sebagai situs sejarah. cz jika memang demikian kita bisa tau bahwa lokasi tersebut menyimpan sejarah. semacam ga valid gitu jadi na penamaan yang ada. ditambah lagi cara peletakan baru dengan semen yang terkesan asal tempel aja -bukan kerjaan arkeolog pasti na-, tidak memperhatikan nilai sejarah -atau keramat- jika memang situs ini merupakan peninggalan yang perlu diperhatikan. antara senang atau patut disayangkan. -***-
NewerStories OlderStories Home

0 comments:

Post a Comment