curug gado bangkong: waspadalah bertanya ke warga lokal

seorang warga tasik yang kami tanya
profokatif? mengusik? atau malah setuju dengan judul di atas? pernah merasa jengkel atau tertipu dengan informasi yang diberikan penduduk lokal saat kau bertanya arah kepada mereka? punya pendapat, sanggahan atau mau mendengar ceritaku saja? ini bukan kali pertama aku mengalami kekecewaan bertanya kepada warga lokal saat berkunjung ke tasikmalaya, hanya saja kali ini lebih mengecewakan.

berawal dari keinginan bermain di curug sambil menunggu satu teman yang belum datang dari jakarta. curug gado bangkong menjadi nama yang diusulkan acep yang memang berasal dari tasikmalaya. alasannya sederhana, karena curug ini pernah masuk ke acara mtma. pastinya kau tahu acara ngehits -dengan kaosnya dijual dimana-mana- yang belum berumur 2 tahun itu dan mengusung tema wisata indonesia.
curug gado bangkong yang menjadi tujuan kami
dalam perjalanan ke curug, kami sempat ragu dengan jalan yang kami lalui. bertanya kepada bapak di atas dan langsung disamperin ibu-ibu yang mengatakan bahwa akses ke curug jelek, tidak bisa dilalui mobil dan harus naik ojeg. ibu ini memiliki rumah berwarna hijau tepat di pertigaan sebelum belok kiri ke arah curug. seketika itu juga dia langsung memanggil bapak-bapak penarik ojeg yang menawarkan tarif 40k untuk satu orang. kami berenam harus membayar 240k sebagai tarif ojeg -tidak mau ditawar-, belum termasuk biaya masuk ke curug.
akses yang masih bisa dilalui mobil dan yang harus berjalan kaki
melihat rombongan tukang ojeg yang sangar dan menghadang jalan, kami pun sungkan. tapi tetap saja 240k itu bukan ongkos yang murah. ntah apa yang mereka pikirkan, mungkin 'yang bermobil selalu punya uang'. padahal mereka tidak tahu bahwa ini adalah mobil pinjaman. plat nomornya pun tasikmalaya dan mereka tetap memperlakukan seakan-akan kami adalah sumber uang. tidak mudah menyerah, para penarik ojeg dadakan yang dipangil ibu tadi tetap kukuh menghalangi jalan. sampai tak lama kemudian 2 mobil lewat dari arah berlawanan.

ok, ternyata jalan ini dapat dilalui mobil. jadi apa alasannya kami harus naik ojeg? setelah negosiasi panjang ternyata itu adalah cara mereka memanfaatkan daerahnya untuk merauk pendapatan. sepertinya ibu dan bapak-bapak penarik ojeg ini tahu benar bahwa daerah mereka menjadi ramai dikunjungi wisatawan setelah ditayangkan di acara televisi nasional. dan mereka tidak mau kehilangan keuntungan dengan iklan wisata tersebut.
kwitansi kosong sebagai tiket masuk curug gado bangkong
sayangnya, tidak tahu apakah yang membuat acara ini sudah bekerja sama dengan dinas pariwisata setempat atau belum. nyatanya, lokasi ini masih terdapat para pemungut liar seperti tukang ojeg dadakan tadi. jika lokasi ini sudah dikelola dan terdapat kerjasama dengan dinas pariwisata, seharusnya pengelolaannya tidak 'seliar' saat kami datang. bukan bermaksud mencari siapa yang salah, hanya menyayangkan daerah yang memiliki potensi wisata harus tercoreng nama baiknya dari ketidaksiapan mental warga menerima kujungan wisatawan yang membludak setelah disiarkan dalam sebuah acara televisi nasional.
pemandangan alam yang sebenarnya indah dalam perjalanan ke curug
ketidaksiapan warga ini terlihat dari cara mereka yang kurang tepat dalam mencari peruntungan dari wisatawan. bisa jadi hal ini jutru menimbulkan trauma pengunjung untuk kembali datang ke tempat ini. tidak seperti lokasi wisata yang dikelola warga lainnya yang pernah aku kunjungi sebelumnya, di sini warga terkesan tidak terlalu ramah dengan persiapan yang kurang. untuk masuk ke kawasan curug dipungut tiket seharga 5k. ketika kami minta tiketnya, mereka hanya memberi kwitansi kosong yang dicap dengan stempel perum perhutani. jika memang belum siap, alangkah baiknya disediakan buku tamu saja daripada memberikan kwitansi kosong yang tidak jelas apa fungsinya. tidak tahu lari kemana uangnya, perum perhutanikah atau kantong wargakah?
akses ke curug yang hanya bisa dilalui motor dan pejalan kaki
selebihnya, fasilitas lain sudah bisa dibilang cukup untuk sebuah lokasi wisata yang masih diberdayakan oleh warga. beberapa petunjuk dan peringatan sudah dipasang sepanjang jalur ke curug gado bangkong. ternyata curug ini sudah lama dikenal oleh warga tasikmalaya sebelum disiarkan melalu televisi nasional tersebut. namun memang pengunjung meningkat setelah siaran tersebut dan fasilitas pun mulai dtambah atau diperbaiki. inilah sisi positif yang masih bisa diambil dari acara tersebut.
curug badak
di dalam komplek wisata curug ini, terdapat 2 air terjun yang dapat kita kunjungi. curug lain yang letaknya lebih jauh adalah curug badak. air terjun ini terletak setelah curug gado bangkong dan harus melewati hamparan sawah warga sebelum menjumpai jalan turun ke curug. yang menarik dari curug badak adalah kita berada di bagian atas curug. jika selama ini air terjun kebanyakan memberikan pemandangan dari bawah sehingga kita bisa mengagumi ketinggian air terjun tersebut, di curug badak kita berada di sungai yang terletak di atas air terjun.

jika kita melongok ke bawah, baru kita temukan gemercik air terjun. walaupun airnya tidak deras dan sungainya tidak terlalu lebar, tetapi bebatuan yang berada di sekitarnya tetap harus diwaspadai. batu yang licin berpotensi menyebabkan tergelincir. tidak nyaman bukan jatuh di antara bebatuan keabu-abuan yang mengingatkanku pada punggung badak ini.
curug gado bangkong, doc by ojan
curug selanjutnya yang menjadi tujuan utama adalah curug gado bangkong. curug ini terdiri dari 2 air terjun, bagian atas dan bawah. curug bagian atas merupakan curug utama dan lebih tinggi dibanding curug di bawahnya. kolam di bawah curug utama ini tidak terlalu dalam dan tidak cocok untuk berenang. cukup untuk bermain air. 

aku tidak tahu apa arti nama gado bangkong. apakah ini memiliki hubungan dengan pria dan wanita sepeti penamaan 2 air terjun yang berada bersamaan di jepang yaitu ontaki dan meoto waterfall? apapun artinya, memang banyak pasangan kekasih yang mengunjungi curug ini. kami saja yang merupakan kelompok besar saat itu.

inilah tempat yang katanya indah versi mtma, bagiku? cukup sebagai referensi wisata tasikmalaya jika ada yang bertanya kepadaku nanti. karena tujuan utama kali ini tetaplah, galunggung :) -***-
NewerStories OlderStories Home

0 comments:

Post a Comment